Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

Teman Kurnut

Gambar
Pada hari sabtu dinihari kemarin, setelah aku selesai menulis tulisanku yang berjudul "Jadi Telemarketing? Enggak Diterima", aku teringat akan seorang teman. Sewaktu kuliah kami begitu akrab layaknya seperti saudara. Tiba-tiba ingat namanya, aku baru menyadari bahwa dulu aku punya teman bernama Kurnut (nama samaran). Kurnut itu singkatan dari Kurang Nutrisi. Aku pun berhasrat untuk membuatkan tulisan tentang persahabatan kami namun tak kunjung aku mulai hingga aku bermimpi tentang dia tadi pagi. Gara-gara memimpikan dia aku jadi terbangun. Ada perasaan geli dalam hatiku karena dia sampai kebawa ke dalam mimpiku. Namun aku agak khawatir juga tentang kabarnya seperti apa saat ini. Sebelum aku ceritakan mengapa retak persahabatan kami, aku ceritakan dulu mimpiku tadi pagi. Mimpinya begini: Di sebuah ibadah di gereja, aku dipilih menjadi pengisi acara. Namun sebelum ibadah dimulai para jemaat yang berdatangan mengobrol satu sama lain. Aku pun ikut di dalamnya. Tiba-ti

Jadi Telemarketing? Enggak Diterima

Gambar
Jika aku ditanya; sewaktu kuliah, pernah gak membayangkan dunia kerja? Membayangkan disini maksudnya, contoh: kerja di perhotelan itu seperti apa gambarannya, trus kalau kerja di perkantoran seperti apa lagi, dsb. Jawabnya: enggak pernah. Tapi aku punya satu pandangan tentang dunia kerja yaitu sulit mencari pekerjaan. Gara-gara pandangan ini pola fikirku jadi berubah. Bagaimana aku menanggapinya?  Memasuki masa-masa skripsi aku membayangkan (seakan menerapkan) aku sedang kesulitan mencari pekerjaan. Seperti berhalusinasilah ceritanya. Tujuannya adalah mempersiapkan diri terkhusus mental ketika nantinya dihadapkan dengan yang sebenarnya.  Makanya ketika aku sudah lulus kuliah, entah mengapa aku seperti biasa saja menjalani masa pengangguran. Aku merasa seperti sudah melaluinya. Stress ada memang tetapi tidak terlalu signifikan untuk mempengaruhiku agar pindah keyakinan, terjerumus pergaulan bebas, menjadi perampok dsb. Tak jarang orangtuaku berkata gak wajar orang sepertiku

Kek Gak Normal Aku Hari Inilah...

Gambar
Berawal dari bangun pagi jam 7. Aku keluar cari sarapan. Aku malah makan nasi uduk. Tumben-tumben-nya aku makan nasi uduk. Trus sudah setahun kalau aku sarapan itu makan roti aja. Kali ini beda. Pulang ke kos tidur lagi. Target bangun jam 9.30. Mau ibadah jam 10 rencananya ke GMI. Ternyata bangun jam 9.50. Tidak terkejar lagi ke gereja. Aku ganti rencana ibadah jam 12 saja ke HKBP Padang. Jam 10.30 aku pergi ke sekre Perkantas Padang untuk donor darah. Ini pertama kalinya aku donor darah. Apa yang kurasakan saat donor? Jujur aja, aku deg-deg-an saat darahku disedot. Mengapa? Bukan untuk merendahkan perawat yang menanganiku. Saat darahku disedot, si perawat sambil telfonan. Aku merasa seperti pertama kalinya dibonceng naik sepeda motor oleh orang yang tidak kukenal, lalu orang yang bawa motor sambil bawa motor sambil telfonan. Kamu tahu apa maksudku kan... Tapi puji Tuhan semuanya lancar. Habis donor, aku makan 1 cup bubur kacang ijo yang disediakan panitia penye